Dimasa yang penuh ketidakpastian seperti sekarang ini, saya ingin menawarkan beberapa tips yang mungkin berguna agar kondisi krisis ekonomi tidak menjadi sebuah ancaman tapi justru menjadi sebuah kesempatan bagi profesional seperti anda (dan juga saya): 1. Ubah Paradigma. Jangan takut dengan kondisi krisis ekonomi separah apapun. Dalam bekerja, tentu tidak lepas dari halangan dan masalah. Tekanan yang besar dalam bekerja terkadang membuat beberapa karyawan menyerah hingga memutuskan untuk resign. Tak hanya halangan dan masalah, kenyamanan juga menjadi faktor lain yang membuat seorang karyawan semangat bekerja ke kantor setiap harinya. Pasalnya, kondisi lingkungan kerja yang nyaman, dan kondusif akan memengaruhi suasana hati, semangat, dan kinerja seorang karyawan. Suasana yang suram dapat membuat karyawan merasa tidak nyaman, stres, dan kurang produktif. Itulah sebabnya menciptakan lingkungan yang nyaman sangat penting bagi keberhasilan perusahaanmu secara keseluruhan Lantas, apa saja sih kenyamanan bekerja yang membuat karyawan betah berlama-lama di kantor selain gaji? Yuk, ketahui di sini Lingkungan Kerja yang Nyaman Lingkungan Kerja yang Nyaman Shutterstock Seperti sebelumnya dijelaskan, lingkungan kerja yang nyaman dapat membuat membuat karyawan lebih produktif sehingga membawa keuntungan bagi perusahaan. Untuk itu, lingkungan kerja yang nyaman jadi faktor sangat penting untuk membuat karyawan betah bekerja. Sehingga membuat mereka royal pada perusahaan dan tak akan terpikir untuk mengajukan resign. Bos yang Superbaik Bos yang Superbaik Shutterstock Semua karyawan saat bekerja pasti mendambakan memiliki bos yang superbaik. Dengan bos superbaik yang suportif membantumu untuk berkembang, nominal gaji yang belum berubah bisa dikompensasi karena hal itu. Teman Kerja yang Menyenangkan Teman Kerja yang Menyenangkan Shutterstock Selain lingkungan yang nyaman, faktor tak kalah penting lainnya ialah memiliki rekan kerja menyenangkan. Memiliki teman kerja yang seru dan asyik-asyik tentu membuat karyawan nyaman dan betah tak ingin pindah kerja. Kantor Dekat dengan Rumah Kantor Dekat dengan Rumah Shutterstock Selain ketiga poin di atas, lokasi menjadi alasan lain yang membuat seorang pekerja merasa nyaman bekerja. Kantor yang dekat dengan rumah atau tempat tinggalmu tentu akan menjadi nilai plus bagi karyawan manapun. Pasalnya, kondisi itu akan membuat seseorang hemat energi dan ongkos. Itulah empat hal yang membuat karyawan nyaman saat kerja. Tapi, keempat hal di atas bukan selamanya jadi standar kenyamanan bekerja. Jika tidak mendapat salah satu poinnya, tapi kamu memang senang dan enjoy bekerja di perusahaan yang kini tengah digeluti, kenapa berpikir merasa tidak nyaman! So, semua kembali lagi ke diri sendiri. Semoga informasi di atas bermanfaat!
1 Meningkatnya produktivitas karena menurunnya hari kerja yang hilang. 2. Meningkatnya efesinsi dan kulitas pekerjaan yang lebih berkomitmen. 3. Menurunnya biaya - biaya kesehatan dan asuransi. 4. Tingkat konpensasi pekerjaan dan pembayaran langsung yang lebih rendah karena menurunnya pengajuan klim. 5.
Apa pekerjaan impianmu? Apakah kamu sedang menjalaninya? Bagaimana jika pekerjaan impian itu kemudian tidak sesuai dengan harapanmu? International Career Institute menyebut bahwa mengejar pekerjaan impian lebih baik ketimbang bekerja di suatu bidang yang bukan passion-mu. Mengejar pekerjaan impian dipercaya dapat memberikan kepuasan kerja dan berbagai manfaat karier lainnya. Baca Juga 7 Strategi Jitu Menulis Cover Letter untuk Raih Pekerjaan Impian Karakteristik Pekerjaan Impian © Sebuah pekerjaan impian menurut Inc adalah pekerjaan yang bermanfaat sekaligus membantu menjadikan dunia tempat yang lebih baik. Setiap pekerjaan impian menurutnya memiliki 5 karakteristik berikut. 1. Menarik Menurut berbagai penelitian, kebosanan cenderung menjadi penyebab rendahnya kepuasan kerja. Untuk itu, pekerjaanmu harus terasa menarik agar kamu bisa bertahan. Penelitian yang dilansir Inc menyebut ada empat kriteria sebuah pekerjaan yang menarik. Ada berbagai jenis tugas Tujuan tugas ditentukan dengan jelas Terdapat kebebasan dalam caramu melakukan tugas tersebut. Feedback yang memberi tahumu bagaimana performa kerjamu. Kriteria yang sama banyak digunakan desainer game dalam menciptakan game baru. Itulah sebabnya kamu bisa betah bermain game dalam waktu yang lama. Menurut para ahli, hal yang sama seharusnya juga berlaku bagi pekerjaan impian. 2. Pekerjaan tersebut membantu orang lain Pekerjaan impian memiliki tujuan yang lebih besar dari sekedar mendapatkan gaji. Sebuah pekerjaan impian setidaknya memiliki satu tujuan yang dapat membantu banyak orang. Pada dasarnya, setiap pekerjaan memiliki tujuan membantu orang lain jika kamu melihatnya dari perspektif yang berbeda. Namun, kamu harus memastikan apakah pekerjaan yang kamu impikan benar-benar bertujuan membantu orang banyak atau tidak. 3. Kamu memiliki skill yang sesuai Pekerjaan impian tidak akan tercapai jika kamu tidak memiliki skill yang sesuai. Sekalipun kamu memiliki minat di bidang yang sama dengan pekerjaan impianmu, kamu akan sulit mencapainya tanpa skill yang tepat. Ini bukan berarti kamu hanya boleh berkarier di bidang yang kamu kuasai saja. Namun, peluangmu meraih pekerjaan impian akan lebih terbuka jika kamu telah menguasai skill yang dibutuhkan. 4. Kamu bekerja dengan orang yang memiliki visi yang sama Rekan kerja juga menjadi salah satu faktor penentu kepuasan kerja. Rekan kerja yang buruk dan toxic malah akan membuatmu tidak betah dengan pekerjaanmu. Tidak hanya rekan kerja yang baik, rekan kerja tersebut harus memiliki visi yang sama denganmu dalam hal pekerjaan. Dengan memiliki visi yang sama, pekerjaanmu akan terasa lebih menyenangkan. 5. Tidak ada penghambat yang merugikan Setiap pekerjaan memiliki kelemahannya masing-masing, termasuk pekerjaan impian. Pekerjaan impian tidak dapat menyenangkan setiap saat. Kamu akan menemukan berbagai hambatan dan masalah yang mungkin membuat pekerjaanmu terlihat tidak semenarik bayanganmu. Hal yang perlu kamu perhatikan adalah apakah hambatan atau masalah tersebut bisa diatasi atau tidak. Jika tidak, mungkin itu pertanda pekerjaan impian kamu tidak sesuai dengan harapan. Kamu perlu mengambil langkah-langkah tertentu untuk mengatasinya. Baca Juga Tanpa Skill Coding, 5 Pekerjaan IT Ini Tinggi Peminat, lho! Jika Pekerjaan Impian Tak Sesuai Harapan © Apa yang harus dilakukan jika saat mendapatkan pekerjaan impian ternyata tidak sesuai harapan awal kamu? Hal-hal berikut bisa kamu lakukan untuk mengatasinya. 1. Berusaha menerima Hal pertama yang harus kamu lakukan ketika menyadari bahwa pekerjaan impian kamu tidak sesuai harapan adalah menerimanya. Tidak selamanya apa yang kamu ekspektasikan akan sesuai dengan kenyataan. Ini adalah hal yang normal. Dengan menerima kenyataan bahwa pekerjaanmu tidak sesuai ekspektasi awal, kamu bisa memutuskan langkah selanjutnya. 2. Ambil cuti Hal selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah mengambil cuti. Pekerjaan yang kamu anggap impian mungkin terasa tidak sesuai harapan karena ada banyak hal yang berubah selama kamu bekerja. Mulai dari tugas yang menumpuk hingga kondisi lingkungan kerja yang kurang kondusif. Hal yang sama bisa saja kamu rasakan karena ada perubahan-perubahan yang terjadi dalam hidupmu secara personal. Beristirahat sejenak dapat membuat pikiranmu lebih jernih. Setelah beristirahat, kamu akan lebih bersemangat melakukan pekerjaanmu. 3. Cari hobi baru Sering kali, pekerjaan impian berawal dari hobi. Sayangnya, ketika hobi tersebut menjadi pekerjaan, tidak selamanya pekerjaan tersebut terasa menyenangkan. Her Track menyebut bahwa salah satu cara mengatasinya adalah mencari hobi baru. Mencoba hobi baru akan membantumu memahami jenis aktivitas apa saja yang kamu sukai dan aktivitas mana yang menurutmu kurang menyenangkan. 4. Temukan motivasimu Ketika pekerjaan impian terasa tidak sesuai harapan, hal itu mungkin karena kamu sedang kurang termotivasi. Saat kamu merasakannya, ini mungkin adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi kembali motivasi kerjamu. Cobalah membuat daftar hal-hal yang kamu harapkan dari sebuah pekerjaan. Mengetahui apa yang mendorong dan memotivasimu akan membantumu memilih karier yang menurut memuaskan dan bermakna. Baca Juga Gemar Menulis? Ini 8 Pekerjaan yang Cocok Untukmu! Pada akhirnya, pekerjaan impian tetaplah sebuah pekerjaan, suka atau tidak kita pasti mengalami kejadian yang tidak sesuai harapan. Kini tanyakan pada dirimu, apakah kamu mau bertahan dengan cara-cara di atas atau kamu siap mencoba tantangan baru? Jika siap mencari tantangan baru, kamu bisa memulai karier baru dengan melamar lowongan pekerjaan yang tersedia di Glints, lho! Yuk, daftar sekarang dan mulai karier barumu lewat Glints! 11 Reasons to Pursue Your Dream Career Instead of Working 9-5 The 5 Essential Components of a Dream Job, According to More Than 60 Studies When Your Dream Job is No Longer Your Dream Kondisikerja yang paling saya harapkan adalah kondisi yang a Menghasilkan from ECONOMIC 1010262 at Sriwijaya University Materi Profesionalisme Kondisi kerja yang paling saya harapkan adalah kondisi yang... Memotivasi saya untuk bekerja lebih giat Memberi kesempatan kepada saya untuk mengaktualisasikan diri Memberikan kemungkinan promosi jabatan bagi saya Menyediakan stabilitas pekerjaan kepada saya Menghasilkan pendapatan tambahan bagi saya Jawaban A Poin 5 A Poin 4 B Poin 3 D Poin 2 C Poin 1 E Menurut Kamu jawabannya yang mana sih Pendapat Teman RATIH FIRDAUS3 hari yang lalu Memberi kesempatan dimana nantinya kita akan termotivasi, jawabanku B
A Pengertian Pantang Menyerah. Pantang Menyerah adalah kemauan akan diri sendiri untuk selalu berusaha dan tidak ingin menyerah pada kondisi. Pengertian pantang menyerah menurut para ahli, Menurut (damayanti, 2012) bagi seorang atlet, sikap pantang menyerah adalah sikap yang tidak mudah patah semangat dalam menghadapi berbagai rintangan
Sumber Pexels Suasana kerja yang nyaman kini menjadi salah satu tolak ukur yang tak bisa dikesampingkan bagi para pencari kerja, khususnya usia milenial. Tak hanya pelamar, memiliki lingkungan kerja yang positif juga memberikan keuntungan yang tak kalah banyak bagi perusahaan. Lingkungan pekerjaan yang positif dapat membantu Anda menghemat waktu dari proses perekrutan yang tidak perlu. Ciri khas lingkungan kerja yang positif1. Produktivitas baik dan stabil2. Komunikasi yang terbuka3. Saling menghargai4. Peluang berkembang5. Energi positif6. Dukungan perusahaan7. Work-life balanceMempertemukan milenial terbaik dengan lingkungan pekerjaan positif melalui platform rekrutmen online Ciri khas lingkungan kerja yang positif Terdapat beberapa karakteristik yang menggambarkan lingkungan positif dalam pekerjaan, di antaranya adalah 1. Produktivitas baik dan stabil Produktivitas jelas menjadi salah satu acuan dalam dunia kerja. Banyaknya distraksi di dalam sebuah organisasi tentu akan memperlambat laju perusahaan untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Tak hanya produktivitas terhambat, keadaan fisik dan psikologis karyawan juga bisa terkena dampaknya. Suasana kerja yang menyenangkan dan saling mendukung dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif. Sehingga karyawan dapat menjaga fokus dan produktivitas dalam bekerja. 2. Komunikasi yang terbuka Beberapa tahun lalu, pola komunikasi satu arah dari atasan ke bawahan mungkin umum di berbagai perusahaan. Seiring waktu, pola komunikasi yang digemari kemudian berubah. Para karyawan berharap dirinya dapat ambil bagian dalam keputusan-keputusan yang dibuat. Kebebasan menyampaikan pendapat tanpa takut dihakimi, serta terbukanya setiap kolega, khususnya atasan, pada usulan dan kritik yang konstruktif menandakan sebuah lingkungan pekerjaan yang ideal. 3. Saling menghargai Lingkungan pekerjaan yang positif ditandai dengan budaya saling menghargai di dalam diri setiap rekan kerja, atasan, dan bawahan. Lebih jauh lagi, suasana semacam ini juga dapat menciptakan kedamaian dalam diri setiap karyawan. Setiap penghargaan dan pengakuan yang diberikan, membuat setiap karyawan merasa didengar dan berharga di mata perusahaan. Hal ini dapat berdampak pada loyalitas karyawan. 4. Peluang berkembang Salah satu alasan resign yang mungkin banyak diakui pada saat exit interview adalah mencari peluang lain di luar untuk berkembang. Hal ini menandakan bahwa pengembangan diri menjadi salah satu faktor yang membuat orang-orang terbaik bertahan. Lingkungan kerja yang baik sejatinya dapat mendorong setiap karyawan untuk mengeluarkan kemampuan terbaik, bahkan meningkatkannya. Tidak hanya memberikan kepercayaan bagi para anggota organisasi, hal ini justru dapat berdampak positif bagi perusahaan. 5. Energi positif Energi positif dari satu orang akan menular ke setiap orang yang berada di ruangan yang sama. Inilah yang diharapkan, dan idealnya, terjadi di setiap perusahaan. Optimisme perlu dibangun agar setiap karyawan nantinya akan bersama-sama berfokus pada solusi dan hal-hal baik, ketimbang terus-menerus memikirkan masalah. 6. Dukungan perusahaan Tak hanya dari sisi psikologis, hal-hal material yang diberikan perusahaan juga berkontribusi besar dalam penilaian lingkungan kerja yang positif. Dukungan yang diberikan perusahaan, seperti bonus tahunan, kenaikan gaji berkala, penyediaan makan siang, hingga lapangan parkir membuat setiap karyawan merasa diperhatikan. 7. Work-life balance Dunia kerja kerap kali lekat dengan kesan “masa bersenang-senang telah habis”. Inilah yang kemudian menjadi poin penting bagi beberapa pencari kerja, khususnya kaum milenial, dalam mempertimbangkan sebuah tawaran pekerjaan. Bagi para milenial, lingkungan kerja yang positif dan ideal adalah perusahaan yang menawarkan keseimbangan antara kehidupan personal dan profesional, tanpa harus mengorbankan salah satunya. Mempertemukan milenial terbaik dengan lingkungan pekerjaan positif melalui platform rekrutmen online Usia produktif kini dipenuhi oleh generasi millenial. Memiliki lingkungan kerja yang positif akan memperbesar peluang Anda bertemu dengan para milenial terbaik dan bergabung dengan Anda. Untuk menemukan kandidat terbaik, Anda dapat menggunakan layanan headhunter Glints TalentHunt. Dengan lebih profil terbaik yang telah dikurasi dan siap direkrut, platform rekrutmen kami telah melayani lebih dari perusahaan dengan tingkat kepuasan 8 dari 10. Klik dan beri tahu kami kriteria peran dan profil kandidat yang Anda butuhkan. Dengan teknologi AI berbasis algoritma yang cepat dan akurat, tim kami akan membantu Anda menemukan kandidat yang paling tepat. Tak ada biaya apa pun yang dikenakan oleh TalentHunt selain biaya rekrutmen, jika kami telah berhasil membantu Anda menemukan kandidat yang tepat. Anda juga memiliki jaminan selama 90 hari penggantian kandidat gratis, apabila performa karyawan yang kami rekomendasikan tidak memuaskan. Gabung dengan Komunitas untuk Perusahaan! Dapatkan newsletter gratis kami untuk terus terupadate tentang tren industri dan insight HR di Indonesia dan Asia Tenggara lewat email!
Daristatistik diatas, tahun 2009 ada 21.000.000 pengguna dan mngkin saja lebih. kita misalkan saja hanya 100.000 pengguna yang sedang mencari-cari informasi yang masuk dalam kategori bisnis anda dalam satu minggu. Dari 100.000 pengguna tadi misalkan saja hanya 10% saja yang mengunjungi situs/blog anda yakni 10% X 100.000 =10.000 pengunjung. Dan dari 100.000 pengunjung misalkan hanya 1% saja

Tekanan dunia kerja memang beragam dan tergantung pada industri masing-masing. Nah, rekruter pun pasti ingin tahu bagaimana cara kamu mengontrol diri saat menghadapi tekanan kerja. Hal ini biasanya akan muncul dalam interview dengan HRD dan user. Maka, tak ada salahnya untuk belajar dan memahami cara menjawabnya dengan baik. Berikut Glints rangkum tips-tips menjawabnya untuk kamu. Tips Menjawab Pertanyaan “Bagaimana Cara Kamu Menghadapi Tekanan?” Supaya lolos interview dan rekruter bisa mengenal lebih jauh tentang kamu secara kemampuan serta sikap, maka, mengutip Indeed, ada beberapa tips dan contoh jawaban yang bisa kamu gunakan. 1. Pikirkan dan tulis cara kamu menghadapi tekanan © Sebelum menjawab pertanyaan, ada baiknya kamu mengingat apa saja yang kamu lakukan ketika menghadapi sebuah tekanan. Kalau perlu tulis di jurnal atau notebook-mu supaya ingat apa saja masalahnya waktu itu dan cara menghadapinya. Untuk memudahkan dalam mengidentifikasi dan mengingat momen itu, kamu bisa menjawab pertanyaan di bawah ini. Apa yang membuat kamu tertekan? Apa yang kamu rasakan dan reaksi pertama kali ketika merasa tertekan? Apa yang kamu lakukan untuk mengurangi tekanan tersebut? Jika ada di situasi itu lagi, hal apa yang akan kamu lakukan supaya tidak tertekan? 2. Ceritakan pengalamanmu © Setelah menemukan jawaban dari poin pertama, kamu bisa tulis dan buat narasi yang sesuai dengan pengalamanmu. Kalau bisa pilih pengalaman yang kamu hadapi di pekerjaan sebelumnya. Penting untuk mengaitkan hal ini dengan pengalamanmu sebelumnya, agar rekruter bisa memahami jawabanmu. Kamu bisa menjawab dengan contoh seperti ini. Ada masa di mana saya tertekan dan stres ketika mengerjakan suatu proyek. Banyak hal yang tak terduga terjadi sehingga bisa mengganggu target. Supaya tidak memengaruhi proses dan hasil kerja, saya biasanya akan membuat perencanaan yang detail dan jelas sebelum melakukan suatu pekerjaan. Hal ini memudahkan saya mengendalikan dan memprediksi apa yang akan terjadi ke depannya 3. Fokus pada hal positif © Penting untuk mengakui bahwa kamu pernah merasakan stres dan tertekan. Jangan menyangkal atau mengatakan bahwa kamu tidak pernah mengalami stres sama sekali. Hal yang paling penting untuk disampaikan adalah bagaimana cara kamu menghadapi tekanan tersebut. Hindari juga mengatakan hal negatif, misalnya saja menceritakan kondisi tim atau atasan yang kurang menyenangkan di tempat sebelumnya. Alih-alih mengatakan hal negatif, kamu bisa fokus dengan usahamu dalam menghadapi dan menangkal stres. Misalnya, kamu menyebutkan bahwa kamu justru lebih banyak berkomunikasi dengan tim lain supaya tidak ada kesalahan ketika mengerjakan suatu proyek bersama. Contoh Memang saya dilepaskan untuk mengerjakan serta mengatur proyek ini sendirian tanpa ada arahan, tapi saya jadi bisa terkoneksi dengan tim lain di perusahaan. Karena proyek ini melibatkan banyak pihak, maka saya bisa meminta bantuan dan berdiskusi dengan anggota tim lain. Supaya saya juga bisa maintain proses dan hasil proyek ini. Dengan menjawab seperti itu, rekruter akan menilai kamu sebagai orang yang bisa bekerja dengan baik dalam tim meskipun pada target yang tinggi. 4. Siapkan diri untuk menjawab pertanyaan yang lebih dalam © Biasanya, setelah menanyakan bagaimana cara menghadapi tekanan, rekruter akan bertanya pertanyaan yang lebih detail ke kamu. Berikut adalah pertanyaan lanjutan yang harus kamu persiapkan jawabannya. Di posisi ini kamu sering menghadapi ketidakpastian. Apakah kamu bisa menghadapi stres di kondisi tersebut? Bagaimana kamu menghadapi tekanan jika berkaitan dengan urusan orang lain? Apakah menurut kamu mengalami stres dan tertekan itu baik? Seperti pertanyaan sebelumnya, lebih baik dijawab dengan menceritakan masalah dan pengalamanmu di pekerjaan terdahulu. Misalnya saja, untuk pertanyaan terakhir “apakah stres atau tertekan itu baik?”. Kamu bisa menjawab seperti ini Merasa stres dan tertekan sangat wajar, yang paling penting bisa mengelolanya dengan baik. Bahkan tekanan yang dihadapi dan dikelola dengan baik bisa jadi motivasi tersendiri untuk saya ketika bekerja. Itulah tips menjawab pertanyaan mengenai cara kamu menghadapi sebuah tekanan di tempat kerja. Mempersiapkan diri sebelum interview bisa membuat kamu lebih tenang dalam menjawab semua pertanyaan rekruter. Jangan lupa buat CV yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, agar rekruter tertarik untuk memanggilmu. Setelah siap, kamu bisa mulai mencari dan melamar lowongan kerja yang ada di Glints. Di Glints, kamu bisa menemukan ratusan lowongan pekerjaan yang paling sesuai dengan minat kamu. Ayo, daftarkan akun profesional dan lamar pekerjaan impianmu di Glints sekarang juga! Interview Question "How Do You Handle Stress?" Interview Question "How Do You Handle Stress?"

MenurutLuthans (2006:243), kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang merupakan hasil dari evaluasi pengalaman kerja seseorang. Menurut pendapat Robbins dan Judge (2007) mengatakan bahwa kepuasan kerja adalah suatu sikap umum individu terhadap pekerjaanya dimana dalam pekerjaan tersebut seseorang dituntut untuk berinteraksi dengan rekan kerja dan atasan, mengikuti aturan dan kebijaksanaan Pandemi COVID-19 telah mengubah berbagai lanskap kehidupan di seluruh dunia dan mendatangkan tantangan baru untuk banyak industri, terutama industri kerja. Semenjak kemunculannya pertengahan tahun 2020 mendorong perusahaan-perusahaan untuk mulai menetapkan peraturan kerja jarak jauh remote work atau yang biasa disebut dengan work from home WFH. Bagi sebagian perusahaan yang memang sudah menetapkan kebijakan WFH sejak dahulu, hal ini bukan menjadi suatu masalah, baik dalam koordinasi kerja maupun dalam performa karyawan yang bekerja remote. Namun, tentu hal ini menjadi masalah baru bagi perusahaan lainnya yang sejak awal belum pernah menetapkan kebijakan tersebut. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Gartner, tercatat bahwa selama pasca-pandemi, 31% karyawan cenderung bekerja dari jarak jauh setidaknya beberapa kali. Terlebih lagi, 74% perusahaan justru berniat untuk mengubah ritme kerja dan membiarkan karyawan mereka kerja secara remote secara permanen pasca-COVID-19. Hal ini menyebabkan perusahaan perlu mulai melakukan transisi gaya bekerja dari work from office WFO yang mengharuskan karyawan secara fisik hadir di lokasi kerja/kantor ke WFH untuk waktu yang belum ditentukan. Tantangan baru muncul karena akan semakin banyak posisi yang terbiasa kerja di kantor, diharuskan mengikuti peraturan untuk WFH. Perusahaan perlu mempekerjakan orang yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis dan pengetahuan yang diinginkan, tetapi juga memiliki kompetensi tertentu yang dapat memprediksi bagaimana mereka dapat bekerja dengan performa maksimal selama wfh. Untuk dapat melakukan kegiatan WFH dengan baik tanpa mengurangi motivasi kerja, dan untuk dapat memberikan hasil kerja yang tetap maksimal, penting bagi perusahaan untuk mengetahui kompetensi-kompetensi penting yang perlu dimiliki oleh karyawan agar dapat menjalani WFH tanpa kendala yang berarti. Adapun kompetensi-kompetensi tersebut antara lain 1. Problem Solving Problem solving adalah pengukuran kompetensi yang meliputi kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi permasalahan, melakukan analisa permasalahan melalui berbagai sudut pandang, menghasilkan solusi dan melakukan evaluasi terhadap penerapan solusi tersebut. Problem solving sangat dibutuhkan dalam dunia kerja agar seseorang dapat memegang kendali dalam situasi dan kondisi yang sangat dinamis serta menciptakan proses kerja yang lebih efisien. Setiap karyawan harus memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan yang diberikan dan problem solving ini menjadi salah satu kompetensi yang penting ketika karyawan dibebaskan melakukan pekerjaan secara remote. Bekerja di kantor atau WFO mungkin akan terasa lebih membantu dalam hal penyelesaian permasalahan, karena tidak terlalu sulit untuk melakukan koordinasi dengan anggota tim, namun disini lah kuncinya. Jika karyawan Anda memiliki kompetensi problem solving yang kuat, maka tidak akan sulit baginya untuk menyelesaikan pekerjaan meskipun harus WFH. Baca Juga Tips Ciptakan Lingkungan Kerja yang Dapat Meningkatkan Produktivitas 2. Adaptability Adaptability adalah pengukuran kompetensi yang meliputi sikap keterbukaan seseorang pada perubahan, bersikap fleksibel, menerima keberagaman yang ada, serta kemampuan menyesuaikan diri pada berbagai kondisi. Karakteristik lain dari individu yang dengan adaptability tinggi adalah kemampuan untuk bersikap fleksibel dan terbuka mempelajari hal-hal baru. Seseorang dengan adaptabilitas yang tinggi akan mempelajari cara penyelesaian tugas tersebut secara mandiri. Beradaptasi bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Untuk beberapa orang, adaptasi mungkin menjadi hal yang sulit untuk mereka, terutama di lingkungan kerja, Bukan hanya adaptasi dengan lingkungan, tetapi juga dengan pekerjaan itu sendiri. Untuk karyawan yang terbiasa WFO kemungkinan akan merasa kaku ketika diharuskan mengubah cara mereka bekerja ketika WFH. Maka dari itu, kompetensi adaptability penting agar karyawan dapat beradaptasi dalam kondisi apapun. Ketika karyawan bisa beradaptasi dengan kondisi WFH, output yang dihasilkan juga akan stabil, produktif, dan baik. Namun sebaliknya, jika karyawan kesulitan untuk beradaptasi dengan kondisi yang seperti ini, dapat dipastikan karyawan tersebut juga akan merasa kesulitan untuk menyelesaikan pekerjaannya sendiri. 3. Collaboration Collaboration adalah kemampuan individu untuk bekerja sama dengan orang lain demi mencapai tujuan yang sama, dengan mengesampingkan perbedaan pribadi. Individu yang memiliki kemampuan collaboration yang tinggi akan mampu bekerja sama dengan maksimal untuk mencapai kesuksesan yang diharapkan oleh perusahaan sebagai organisasi. Kolaborasi merupakan elemen terpenting ketika bekerja, terutama untuk berkontribusi dalam pekerjaan tim. Setiap anggota di dalam tim harus membangun engagement yang kuat dengan satu sama lain sehingga kolaborasi kerja dapat dilakukan dengan maksimal. Ketika WFH, bukan berarti kolaborasi akan terhenti karena setiap karyawan bekerja masing-masing di rumah dan jauh dari anggota lain. Dengan teknologi yang sudah sangat canggih, kolaborasi saat WFH dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menggunakan agenda jarak jauh yang akan memperlihatkan kegiatan karyawan setiap harinya saat WFH. Kolaborasi menjadi semakin lebih penting ketika WFH karena karyawan tidak dapat diawasi secara langsung saat bekerja. Maka dari itu kesadaran diri dari setiap karyawan untuk membangun kolaborasi yang efektif sangat dibutuhkan untuk terus menjaga produktivitas timnya saat bekerja. 4. Communication Communication adalah keterampilan seseorang untuk memberikan informasi kepada orang lain dan menerima informasi dari orang lain. Salah satu indikator seseorang memiliki kemampuan komunikasi yang baik adalah dia bisa menyampaikan pendapat kepada orang lain secara jelas. Seseorang dengan communication yang baik sangat diperlukan untuk dapat mendukung kesuksesan kerja organisasi/institusi. Saat WFH, komunikasi mungkin menjadi concern yang paling dipertimbangkan setiap perusahaan dan menimbulkan kekhawatiran akan adanya miss communication yang mungkin terjadi dengan komunikasi jarak jauh saja. Memang benar, setiap perusahaan harus memikirkan bagaimana caranya menjaga komunikasi tetap berjalan dengan lancar, namun kesadaran dari karyawan Anda sendiri tidak kalah penting untuk hal ini. Jika karyawan Anda sadar akan kewajiban untuk menjaga komunikasi dengan rekan kerja agar terus berjalan dengan baik, maka komunikasi saat WFH bukanlah suatu masalah. Ditambah lagi teknologi sudah menyediakan banyak platform dan yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan mudah, sehingga setiap karyawan dapat melakukan komunikasi individu ke individu, hingga individu ke kelompok conference meeting dengan sangat mudah. Jika komunikasinya terhambat, kegiatan WFH akan menjadi masalah dan menimbulkan banyak kesalahpahaman. 5. Achievement Motivation Achievement motivation adalah dorongan seseorang untuk menetapkan tujuan, mengenali cara-cara untuk mencapai tujuan dan berusaha mencapai tujuan tersebut. Orang dengan achievement motivation yang tinggi akan mampu menetapkan tujuannya dengan jelas, mengetahui cara-cara untuk mencapai tujuannya, dan gigih dalam mencapai tujuannya tersebut. Dapat dipastikan ketika karyawan harus WFH, semangat kerja mereka dapat menurun dalam beberapa saat karena tidak adanya dukungan individu seperti ketika mereka bekerja di kantor. Bagi sebagian orang yang merasa termotivasi ketika dikelilingi banyak orang, WFH akan terasa sangat menyiksa. Maka dari itu karyawan Anda harus memiliki achievement motivation agar motivasi akan terbentuk seiring dengan berjalannya pekerjaan yang dilakukan. Ketika karyawan memiliki achievement motivation, tanpa sadar mereka akan termotivasi untuk mencapai goals yang telah ditetapkan sebelumnya. Baca Juga Pentingnya Mengetahui Work Values yang Dimiliki Kandidat saat Proses Rekrutmen 6. Stress Management Stress management adalah kemampuan seseorang untuk bertahan terhadap stress dengan mengenali kapasitas terhadap stress dan mengetahui strategi coping yang tepat sehingga dapat tetap tenang meski berada dalam situasi yang menekan. Seseorang yang memiliki stress management yang tinggi akan mampu bertindak profesional dan berpikiran jernih ketika berada dalam situasi yang menekan di pekerjaan. Perasaan stress juga dapat timbul ketika karyawan bekerja sendirian tanpa bertemu dengan rekan kerja lainnya. Sentuhan manusia memang masih menjadi salah satu elemen yang sangat penting untuk membangun semangat dan motivasi manusia lainnya. Ketika karyawan merasa stress karena terlalu lama bekerja di rumah, mereka harus mampu mengatasi rasa stress tersebut sehingga tidak akan berdampak buruk pada pekerjaan yang dilakukan. Contohnya, jika Anda sebagai karyawan merasa stress karena terlalu lama WFH, maka Anda harus beristirahat sebentar dan mencari hal-hal yang dapat membangun semangat dan mood Anda untuk bekerja lagi. Jika Anda suka menonton film, tidak apa-apa untuk break sejenak dan tonton film favorit Anda. Ketika rasa stress sudah berkurang dan mood membaik, coba untuk bekerja lagi dan lakukan cara seperti ini berulang untuk mencegah stress datang saat bekerja. Itulah beberapa kompetensi penting yang harus dimiliki karyawan ketika bekerja secara WFH. Salah satu yang terpenting adalah untuk terus menanamkan mindset walaupun bekerja secara remote, segala jenis pekerjaan yang dilakukan harus tetap dikerjakan secara profesional dan sebaik-baiknya. Talentics menyediakan berbagai alat ukur psikologis berupa Talentics Online Assessment yang dikembangkan oleh para pakar psikometri ahli di Indonesia. Setiap elemen pengukuran yang diciptakan telah disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di masyarakat saat ini, dan dapat digunakan untuk mengukur serta menilai kompetensi-kompetensi yang dimiliki karyawan dengan mudah dan cepat. Dapatkan uji coba gratis dashboard Talentics dan General Competency Test untuk mengukur kompetensi karyawan Anda sekarang juga. Article Editor Nadia Fernanda Images by Shutterstock
Faktoryang Mempengaruhi Kepuasan Kerja. 1. Faktor individu. Faktor individu adalah salah satu aspek utama yang mempengaruhi kepuasan kerja. Secara rinci, faktor ini mencakup beberapa hal seperti usia dan kesehatan karyawan. IQ, latar belakang pendidikan, emosi, sikap kerja, cara berpikir, kepribadian. 2.
Clarymond Simbolon2 tahun yang lalu CPNS Materi Profesionalisme Kondisi kerja yang paling saya harapkan adalah kondisi yang.. Menghasilkan pendapatan tambahan bagi saya Menyediakan stabilitas pekerjaan kepada saya Memberikan kemungkinan promosi jabatan bagi saya Memberi kesempatan kepada saya untuk mengatualisasikan diri Memotivasi saya untuk bekerja lebih giat Jawaban E Poin 5 E Poin 4 D Poin 3 B Poin 2 C Poin 1 A Menurut Kamu jawabannya yang mana sih A00% B00% C00% D4100% E00% Pendapat Teman Belum ada komentar
Jq7jc.
  • u9nne10epu.pages.dev/31
  • u9nne10epu.pages.dev/211
  • u9nne10epu.pages.dev/20
  • u9nne10epu.pages.dev/87
  • u9nne10epu.pages.dev/158
  • u9nne10epu.pages.dev/344
  • u9nne10epu.pages.dev/374
  • u9nne10epu.pages.dev/91
  • u9nne10epu.pages.dev/345
  • kondisi kerja yang paling saya harapkan adalah kondisi yang